3.05.2008

Suatu Malam di Meint Camp

arori terus berpacu dengan waktu ketika para
pemberontak terkapar berjuang dengan dunianya
sendiri. di luar tiga anak manusia masih sibuk dengan
ocehan mereka tentang seorang gadis yang mereka
telanjangi tadi siang. tak hirau dengkur kecapaian yang
saling berlomba mengejar pagi, sementara gerimis tak
mau membagi senyum bulan.dan tuhan pun hanya
tertawa. arori terus berpacu dengan waktu ketika tuhan
mulai bicara pada sepatu-sepatu butut yang tegak
pongah di rak-rak, ketika tuhan mulai bicara pada baju-baju
berjejer mematung di dinding, ketika tuhan mulai
bicara pada seng-seng memecah sunyi malam dibelai
angin musim hujan, ketika tuhan mulai bicara dengan
wajah natural lenin yang baru selesai sembahyang,
tentang arti perjuangan, tentang arti kebebasan,
tentang arti kemerdekaan! sambil usap bisulnya yang nempel
di pantat tuhan hanya menggumam: suatu saat tempat ini
akan meledak!dan ia berlalu tinggalkan arori.

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda